Linux

Menghitung file di direktori itu hal sepele tapi sering bikin pusing kalau harus dilakukan manual, apalagi buat sysadmin atau developer yang sering main skrip dan manajemen file. Gini deh, kalau saya tahu cara cepat dan efisien, pekerjaan jadi lebih smooth. Di sini, saya bakal tunjukin berbagai cara hitung file di Linux pakai ls, find, wc, dan sedikit trik pakai tree. Kenapa Penting Menghitung File Menghitung file itu nggak cuma buat kepo doang:

Saya dulu suka males kalau urusan kompresi file di Linux. Pernah suatu hari harus kirim direktori besar ke server teman tengah malam, baru sadar file belum dikompres—gini deh, pengalaman itu bikin belajar semua trik kompresi Linux jadi penting banget. Mengompres dan mendekompres file itu nggak cuma soal hemat ruang, tapi juga bikin transfer file lebih cepat dan manajemen data jadi rapi. Berikut panduan praktisnya. Kenapa Perlu Mengompres File? Hemat Ruang → File lebih kecil, disk lebih lega Transfer Lebih Cepat → Lebih cepat kirim file via jaringan Manajemen Lebih Mudah → Banyak file bisa digabung jadi satu arsip Alat Kompresi Umum di Linux 1. gzip Cepat, simpel, untuk file individual.

Mengelola proses merupakan keterampilan dasar yang penting bagi setiap pengguna Linux. Memahami cara melihat, memantau, dan mengendalikan proses dapat membantu Anda mengoptimalkan kinerja sistem, menyelesaikan masalah, dan mengatur sumber daya dengan efektif. Pada panduan ini, kita akan membahas perintah penting Linux untuk melihat dan mengelola proses, termasuk ps, top, htop, kill, dan lainnya. Apa Itu Proses di Linux? Proses di Linux adalah instance dari program yang sedang berjalan. Ketika Anda mengeksekusi sebuah perintah atau menjalankan aplikasi, sistem operasi membuat proses untuk itu. Proses bisa berjalan di foreground (interaktif) atau background (tanpa interaksi pengguna), dengan atribut seperti PID (Process ID), pengguna, prioritas, dan penggunaan memori.

Kadang saya perlu cek grup pengguna di Linux, entah buat manajemen izin, audit keamanan, atau sekadar penasaran. Daripada scroll manual, ada beberapa cara cepat buat list semua nama grup di sistem. Gini deh, tinggal pilih metode yang paling pas buat kamu. Kenapa Perlu Melihat Semua Nama Grup? Manajemen Akses → cek keanggotaan grup dan izin. Troubleshooting → identifikasi grup yang hilang atau salah konfigurasi. Audit & Review → keamanan dan review konfigurasi grup. Pakai File /etc/group File utama yang menyimpan info grup adalah /etc/group.

Otomatisasi tugas itu penting banget buat sysadmin atau developer Linux. Daripada ngulang-ulang skrip manual, kita bisa pakai cron, scheduler berbasis waktu yang menjalankan skrip atau perintah sesuai jadwal. Gini deh, sekali set, tinggal biarin cron jalan, nggak perlu diingat lagi. Apa Itu Cron Job? Cron job itu tugas yang dijalankan otomatis di interval tertentu. Daemon cron di Linux bakal nge-handle semuanya. Gunanya bisa macam-macam: Otomatisasi Maintenance: Update, bersihin log, backup. Jadwal Laporan: Kirim report rutin. Menjalankan Skrip: Eksekusi skrip custom. Memahami Sintaks Cron Format dasar cron job di file crontab:

Symlink itu lifesaver banget di Linux. Daripada copy-paste file atau folder berulang-ulang, kita bisa bikin pointer alias shortcut ke lokasi asli. Gini deh, sekali bikin, bisa dipakai di banyak tempat tanpa duplikasi data. Apa Itu Symbolic Link (Symlink)? Symlink adalah file spesial yang menunjuk ke file atau direktori lain. Bedanya sama hard link: Symlink → menunjuk ke path file, bisa lintas filesystem, tapi bisa “putus” kalau target dipindah atau dihapus. Hard Link → menunjuk ke inode file, data sama persis dengan file asli, nggak bisa lintas filesystem, tapi tetap aman walau file asli dipindah. Cara Membuat Symlink di Linux Sintaks Dasar Copy ln -s [target_file_or_directory] [symlink_name] target_file_or_directory → file/direktori yang ingin dituju. symlink_name → nama symlink yang akan dibuat. Contoh: Symlink ke File Copy ln -s /home/user/documents/report.txt /home/user/Desktop/report_link.txt Sekarang ada report_link.txt di Desktop yang menunjuk ke report.txt di folder documents.

Kadang sistem Linux bisa terasa lambat, padahal penyebabnya cuma beberapa proses yang rakus sumber daya. Gini deh, kalau bisa deteksi proses yang paling banyak makan CPU, memori, atau disk I/O, troubleshooting jadi lebih cepat, dan performa bisa dioptimalkan. Di sini, saya bakal tunjukin beberapa cara untuk melihat proses paling berat di Linux. Kenapa Perlu Tahu Proses yang Rakus Sumber Daya? Optimasi Performa → identifikasi proses yang bikin sistem lambat. Troubleshooting → cari penyebab penggunaan resource tinggi. Monitoring Sistem → pantau aplikasi yang berdampak ke performa. Manajemen Resource → alokasikan sumber daya secara efisien. Cara Melihat Proses yang Paling Rakus Resource 1. Pakai top top menampilkan proses secara real-time, default diurutkan berdasarkan CPU.

Kadang gini deh, cuma lihat daftar folder pakai ls atau tree terasa kurang jelas. Saya suka bikin view direktori yang lebih rapi dan mirip tree supaya mudah dipahami. Di sini saya bakal tunjukin cara pakai kombinasi ls, grep, dan perl untuk bikin tampilan struktur direktori yang rapi di Linux. Kenapa Pakai Command Kustom? Tree-Like View → Bisa lihat hierarki folder dengan jelas. Kustomisasi Output → Bisa sesuaikan tampilan sesuai kebutuhan. Integrasi ke Script → Cocok untuk laporan otomatis atau analisis direktori. Command Kustom Copy ls -aR | grep ":$" | perl -pe 's/:$//;s/[^-][^\/]*\// /g;s/^ (\S)/└── \1/;s/(^ | (?= ))/│ /g;s/ (\S)/└── \1/' Penjelasan Singkat ls -aR → List semua file & folder, termasuk hidden, secara rekursif.

Saya perlu tahu file mana yang baru diubah di Linux, entah buat backup, audit keamanan, atau sekadar troubleshooting. Gini deh, kalau bisa deteksi cepat, pekerjaan jadi lebih mudah. Di sini, kita bakal tunjukin beberapa cara efisien buat menemukan file yang berubah, dari yang sederhana pakai find sampai monitoring real-time. Kenapa Perlu Melacak File yang Berubah? Keamanan → Deteksi modifikasi tidak sah. Backup → Tau file mana yang perlu dicadangkan. Maintenance Sistem → Pantau perubahan saat update atau install software. Troubleshooting → Cari penyebab error terkait file. Pakai find untuk Cari File yang Berubah 1. File yang Berubah dalam 1 Jam Terakhir Copy find /path/to/directory -type f -mmin -60 -type f: hanya file. -mmin -60: dimodifikasi 60 menit terakhir. 2. File yang Berubah dalam 24 Jam Terakhir Copy find /path/to/directory -type f -mtime -1 -mtime -1: dimodifikasi 1 hari terakhir. 3. File yang Berubah dalam 7 Hari Terakhir Copy find /path/to/directory -type f -mtime -7 Pakai ls untuk Daftar File Terbaru 1. Urut Berdasarkan Waktu Modifikasi Copy ls -lt -l: format panjang. -t: urut berdasarkan waktu modifikasi, terbaru di atas. 2. File yang Berubah Hari Ini Copy ls -lt --time-style=long-iso | grep "$(date +%Y-%m-%d)" --time-style=long-iso → format ISO panjang. grep "$(date +%Y-%m-%d)" → filter tanggal hari ini. find + ls untuk Info Detail Copy find /path/to/directory -type f -mtime -1 -exec ls -l {} + -exec ls -l {} + → jalankan ls -l tiap file yang ditemukan. Monitoring Real-Time dengan inotifywait 1. Install inotify-tools Debian/Ubuntu:

Dulu saya sering kebingungan pas harus ambil file dari internet atau nge-hit API pakai Linux. Terus ketemu cURL, dan gini deh, hidup jadi jauh lebih gampang. Tool ini fleksibel banget, bisa download file, kirim request HTTP, sampai upload file. Di sini kita mau kasih panduan praktis pakai cURL yang bisa langsung dicoba. 1. Apa Itu cURL? cURL (Client URL) itu command-line tool buat kirim dan terima data via berbagai protokol: HTTP, HTTPS, FTP, dan lain-lain. Kegunaannya umum banget:

Pas pertama kali saya harus bikin banyak user di server Linux, rasanya ribet banget. Mulai dari bikin akun, atur password, sampai ngasih hak akses yang tepat. Tapi gini deh, kalau tahu caranya, semuanya bisa dikerjain cepat tanpa bikin headache. Di sini kita mau berbagi cara membuat dan mengelola user di Linux, lengkap dengan tips praktis. 1. Kenapa User Management Penting? Di Linux, setiap user punya akses berbeda ke sistem. Proper user management bikin sistem tetap aman dan teratur. Misal, user developer nggak perlu akses root, tapi admin server harus punya hak penuh. Kuncinya: akses sesuai kebutuhan, keamanan tetap terjaga.

Kadang saya nggak cuma butuh akses remote server via SSH, tapi juga harus mindahin file bolak-balik. Untungnya, Linux punya scp (Secure Copy) yang gampang dipakai buat upload dan download file atau bahkan folder secara aman. 1. Prasyarat SSH Access → pastikan bisa login ke server, punya IP/hostname dan credentials. SSH Client → Linux/macOS biasanya sudah ada ssh, Windows bisa pakai PuTTY atau WSL. 2. Upload File ke Server Syntax dasar:

Mengelola performa sistem adalah tugas utama seorang administrator Linux. Salah satu tool paling sering dipakai untuk monitoring adalah top. Command-line utility ini menampilkan proses yang berjalan secara real-time beserta penggunaan sumber daya. Di sini kita akan bahas cara membaca dan memanfaatkan top supaya bisa memantau performa sistem Linux dengan efektif. Apa itu Command top? top adalah utilitas terminal yang menampilkan daftar proses yang berjalan di sistem secara real-time. Dengan top, kita bisa melihat proses mana yang aktif, seberapa besar CPU dan memori yang dipakai, dan info penting lain yang membantu memahami beban sistem.

Kadang pas server lemot, bingung mau mulai dari mana. Untungnya ada htop, tool interaktif yang bikin monitoring sistem dan proses di Linux jauh lebih gampang dibanding top. Bisa langsung liat proses, CPU, RAM, swap, bahkan stop proses kalau perlu—all in one interface. 1. Apa Itu htop? htop itu utility terminal interaktif yang tampilannya lebih user-friendly. Bisa scroll, pakai mouse, dan navigasi lebih intuitif dibanding top. Nampilin list proses lengkap dengan info resource yang mereka pakai.

Kadang saya panik pas server mulai lemot tanpa tahu proses apa yang makan resource paling banyak. Gini deh, ps itu tool Linux yang wajib banget buat liat dan analisis proses yang jalan di sistem. Bisa dipakai buat monitoring ringan sampai debugging serius. 1. Apa Itu ps? ps (process status) itu command-line tool buat nampilin info proses yang lagi jalan. Dengan ps, kita bisa lihat: Proses apa aja yang jalan Siapa yang ngejalanin Berapa banyak resource yang dipakai Informasi penting lain 2. Cara Menggunakan ps a. Lihat Proses User Saat Ini Copy ps Tampilannya standar: PID, TTY (terminal terkait), TIME (CPU time), CMD (command).

Mencari teks di dalam file adalah tugas yang sangat umum bagi pengguna terminal Linux. Salah satu tool paling populer dan powerful untuk keperluan ini adalah grep. Dengan grep, kita bisa mencari teks tertentu di satu atau banyak file dengan cepat dan efisien. Sintaks Dasar Sintaks dasar grep adalah: Copy grep [options] pattern [file...] pattern → teks atau pola yang ingin dicari. file → file tempat pencarian. Jika file tidak disebutkan, grep akan membaca dari input standar (stdin). Contoh Penggunaan 1. Mencari Teks di Satu File Copy grep "text_to_search" file_name Contoh:

Perintah grep di Linux tidak hanya berguna untuk pencarian teks sederhana, tetapi juga mendukung pencarian menggunakan regular expressions (regex). Regex adalah alat yang sangat kuat untuk mencari pola teks yang kompleks, seperti format tertentu, variasi kata, dan lainnya. Dengan memahami regex, Anda bisa melakukan pencarian yang lebih presisi dan fleksibel. Sintaks Dasar Untuk menggunakan grep dengan regex, sintaksnya adalah: Copy grep -E "regex_pattern" [options] [file...] -E → mengaktifkan mode extended regex. Contoh Penggunaan Regex dengan grep 1. Mencari Pola dengan Karakter Khusus Misalnya, ingin mencari semua baris yang mengandung tanggal dalam format YYYY-MM-DD:

Di Linux, izin file itu dasar banget. Sistem ini menentukan siapa yang bisa membaca, menulis, atau mengeksekusi file—pokoknya menjaga keamanan dan integritas data. Berikut panduan lengkapnya. Dasar-Dasar Izin File Setiap file dan direktori punya tiga jenis izin dasar: Baca (r) → bisa lihat isi file atau daftar direktori Tulis (w) → bisa ubah atau hapus file, atau ubah isi direktori Eksekusi (x) → bisa jalanin file sebagai skrip/program, atau akses direktori Izin ini berlaku untuk tiga kategori pengguna:

Kalau folder penuh dan nested banget, nyari file manual itu nyebelin. Untungnya ada find di Linux, tool super fleksibel buat cari file atau folder berdasarkan nama, ukuran, tipe, tanggal, dan banyak lagi. Bisa juga langsung jalanin perintah ke file yang ketemu. 1. Sintaks Dasar Copy find [path] [expression] path → lokasi pencarian, pakai . buat dari direktori sekarang expression → kriteria pencarian 2. Contoh Praktis a. Cari File Berdasarkan Nama Copy find . -name "example.txt" Cari file example.txt di direktori sekarang dan semua subfolder.

Kalau harus extract layer dari banyak file PSD satu per satu di Photoshop itu ribet banget. Untungnya, dengan Bash dan ImageMagick, kita bisa otomatisasi proses ini, langsung bikin layer jadi file PNG. 1. Prasyarat Sebelum mulai, pastikan: ImageMagick sudah terpasang di sistem: Copy sudo apt install imagemagick File PSD yang mau diproses sudah siap. 2. Bash Script untuk Extract Layer Berikut script sederhana yang bakal extract layer dari file PSD jadi PNG:

Kadang kalau harus edit teks di banyak file satu per satu rasanya nyebelin. Untungnya ada sed (Stream Editor) di Linux yang bikin semuanya gampang. Bisa langsung search & replace teks di banyak file sekaligus. 1. Apa Itu sed? sed itu command-line tool buat edit teks di stream data. Bisa dipakai untuk: Mencari teks Mengganti teks Menghapus atau menyisipkan teks 2. Contoh Kasus: Ganti Teks di Banyak File Misal punya banyak file .txt dan ingin ganti semua abc jadi aab. Cara pakai sed:

Kadang saya dibuat pusing sama nama file di Linux yang penuh spasi. Misalnya pas lagi batch processing atau bikin script, file kayak my photo.jpg atau vacation photo.jpg bisa bikin error atau ribet. Solusinya? Ganti spasi dengan underscore (_). Gini deh, ada dua cara yang biasanya kita pakai: rename dan kombinasi mv + tr. 1. Menggunakan rename rename itu powerful banget karena bisa pakai regular expression untuk batch rename. Contohnya: Copy find . -type f -name "* *.jpg" -exec rename "s/\s/_/g" {} \; Penjelasannya singkat:

Saya pernah panik pas server kehabisan disk space gara-gara nggak ngecek direktori rutin. Gini deh, ada cara gampang buat tahu direktori mana yang makan space paling banyak: pakai du dan sort. Bisa langsung dipraktikkan. 1. du: Disk Usage du ngitung berapa banyak space yang dipakai file atau folder. Opsi yang sering dipakai: -s → cuma tampilkan total size tiap folder, nggak perlu subfolder. -h → tampilkan size dalam format yang mudah dibaca (KB, MB, GB). 2. sort: Mengurutkan Hasil sort bisa urutin output. Opsi yang berguna:

rsync adalah alat yang sangat berguna untuk mentransfer dan menyinkronkan file antara sistem lokal dan remote. Salah satu cara paling aman menggunakan rsync adalah melalui koneksi SSH, sehingga data Anda tetap terenkripsi selama proses transfer. Di artikel ini, kita akan membahas cara menyinkronkan file dari direktori lokal ke server remote menggunakan rsync dengan SSH. Mengenal Perintah rsync Contoh sintaks dasar untuk sinkronisasi file adalah: Copy rsync -Pvaze "ssh" /home/username/* root@host:/home/username/ Mari kita uraikan opsi-opsi pentingnya: